9 Cara Mengeringkan dan Menyimpan Tanaman Herbal untuk Mempertahankan Rasa dan Aroma
4 mins read

9 Cara Mengeringkan dan Menyimpan Tanaman Herbal untuk Mempertahankan Rasa dan Aroma

Tanaman herbal kerap ada di kebun, meskipun itu skala kecil seperti di pekarangan rumah. Agar aroma dan rasanya tetap awet, ada 9 cara mengeringkan tanaman herbal.

Dengan mengeringkan dan menyimpan dengan benar, Anda dapat mempertahankan rasa dan aroma tanaman herbal untuk digunakan dalam berbagai masakan dan minuman. Selain itu, mengeringkan tanaman herbal juga membantu menjaga keawetan dan kualitasnya dalam jangka waktu yang lebih lama.

Mint, rosemary, oregano, dan lainnya memberi aroma wangi yang segar. Tanaman herbal ini juga kerap melengkapi dan memberi rasa maupun aroma pada masakan.

Penggunaan tanaman herbal, baik berupa daun maupun batang tidak terbatas hanya saat segar saja. Beberapa tanaman herbal juga bermanfaat meski dalam kondisi kering, seperti daun salam, mint, rosemary, basil, dan lainnya.

Baca Juga: 10 Tips Menata Ruang Sempit Agar Terkesan Luas Dan Nyaman

Minyak esensial yang terkandung pada tanaman herbal kering itu yang membuat banyak orang memanfaatkannya. Baik untuk masakan maupun untuk pengobatan.

Proses Pengeringan Tanaman Herbal agar Aroma dan Rasa Tahan Lama

Pengeringan tanaman herbal yang paling umum berupa pengeringan langsung di udara dengan cara diangin-anginkan. Adapula yang dikeringkan dengan tidak terkena matahari langsung.

Pengeringan yang lebih lambat mempertahankan kandungan minyak atsiri atau minyak esensial di dalam daun tanaman herbal.

Melansir laman thespruce, berikut ini proses pengeringan daun tanaman herbal agar rasa yang terkandung di dalamnya tetap bertahan dengan baik.

1. Keringkan Secara Alami

Aroma dan rasa tanaman herbal seperti rosemary, daun salam, angelica, oregano, rosemary, thyme, dan summer savory dapat bertahan lama dengan pengeringan udara. Kandungan air pada tanaman ini tidak begitu banyak.

Pengeringan menggunakan microwave bersuhu rendah sekalipun, dapat mengurangi kandungan minyak dan rasanya.

Untuk tanaman herbal berkadar air tinggi, seperti basil, chives, mint, dan tarragon, pengeringan menggunakan microwave bisa saja dilakukan. Namun, alih-alih mengeringkannya, proses untuk mempertahankan rasa dengan pembekuan dinilai lebih baik dibanding pengeringan dengan alat pengering.

2. Perhatikan Proses Pemanenan

Waktu panen tanaman herbal paling tepat adalah sebelum munculnya bunga. Rasa dan aroma pada bagian tanaman herbal lebih maksimal jika panen sebelum tanaman berbunga.

Jika panen dilakukan sepanjang musim, tanaman mungkin tidak akan sampai berbunga. Akhir musim panas merupakan waktu terbaik panen tanaman herbal mengeringkannya. Panenlah sebelum aroma dan rasanya mulai berkurang seiring mendinginnya cuaca.

Waktu yang tepat memanen tanaman herbal sekitar pukul 8-10 pagi. Biarkan tetesan embun
mengering dari daun. Hindari pemetikan daun saat matahari sudah bersinar sangat terik.

Setelah daun dikeringkan, masukkan ke dalam wadah kedap udara. Aroma dan rasa tanaman herbal kering akan bertahan lama.

3. Pastikan Bebas dari Serangga

Tanaman herbal yang dipanen harus dijaga kebersihannya dan terbebas dari serangga. Hilangkan kemungkinan adanya serangga pada tanaman dengan mengoyangkannya secara lembut. Buanglah batang atau bagian tanaman yang tidak segar.

4. Pastikan Kondisinya Kering

Cuci atau bilaslah tanaman herbal yang dipanen hanya jika diperlukan. Keringkan dengan tisu kertas.

Gantung atau letakkan cabang tanaman herbal di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang cukup agar bisa cepat mengering. Herbal basah akan berjamur dan membusuk.

5. Buang Daun Bawah

Tidak semua bagian tanaman herbal diambil lalu dikeringkan. Buang daun bagian bawah sepanjang satu inci atau lebih dari batang.

Daun yang telah menguning maupun mengalami bercak karena penyakit, tidak layak dikeringkan. Aroma dan rasanya akan berkurang.

6. Pengeringan Menggunakan Kantong Kertas

Pengeringan tanaman herbal di dalam kantong kertas dianggap dapat membantu mengeringkan herbal lebih cepat dan lebih merata. Tusuk atau potong lubang-lubang di kantong kertas, dan letakkan herba di dalamnya secara terbalik.

Ikat kantong dengan mengumpulkan ujungnya di sekitar bundel dan mengikatnya rapat. Pastikan herbal tidak terlalu padat di dalam kantong.

7. Gantung Herba Secara Terbalik

Dalam proses pengeringan, tanaman herbal yang telah diikat kemudian digantung secara terbalik. Keringkan di ruangan bersuhu hangat dengan sirkulasi udara yang baik. Biarkan alam bekerja mengeringkannya secara alami.

Keringkan tanaman herbal dalam posisi terbalik (Foto Pixabay)

8. Penyimpanan Tanaman Herbal Kering

Pilihlah bagian tanaman herbal yang benar-benar kering maksimal. Buang bagian yang terkena jamur untuk menghindari penyebarluasannya.

9. Simpan dalam Wadah Kedap Udara

Setelah mendapat tanaman herbal kering yang memiliki aroma dan rasa kuat, simpanlah pada wadah yang tepat. Wadah kedap udara membantu mempertahankan aroma dan rasanya.

Letakkan wadah kedap udara di tempat kering dan sejuk. Hindari terkena sinar matahari secara langsung.

Herbal kering sebaiknya digunakan dalam waktu satu tahun. Ketika warnanya sudah berubah, rasa dan aromanya juga akan hilang.

Demikian tips perlakuan tanaman herbal setelah panen agar Anda mendapatkan aroma dan rasa dari minyak esensial yang terkandung. Semoga menginspirasi dan makin giat melakukan hobi berkebun. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *